Canting Dapat Dibedakan dalam Beberapa Macam a. Menurut fungsinya – Canting Reng-rengan Canting reng-rengan dipergunakan untuk membatik Reng-rengan. Reng- rengan ngengrengan ialah batikan pertama kali sesuai dengan pola sebelum dikerjakan lebih lanjut. Orang membatik reng-rengan disebut ngengreng. Pola atau peta ialah batikan yang dipergunakan sebagai contoh model. Reng- rengan dapat diartikan kerangka. Biasanya canting reng-rengan dipergunakan khusus untuk membuat kerangka pola tersebut, sedangkan isen atau isi bidang dibatik dengan mempergunakan canting isen sesuai dengan isi bidang yang diinginkan. Batikan hasil mencontoh pola batik kerangka ataupun bersama isi disebut Polan. Canting reng-rengan bercucuk sedang dan tunggal. Isen Canting Isen ialah canting untuk membatik isi bidang, atau untuk mengisi polan. Canting isen bercucuk kecil baik tunggal maupun rangkap. b. Menurut besar kecil cucuk Canting dapat dibedakan – Canting carat cucuk kecil. – Canting carat cucuk sedang. – Canting carat cucuk besar. c. Menurut banyaknya carat cucuk Canting dapat dibedakan – Canting cecekan. Canting cecekan bercucuk satu tunggal, kecil, dipergunakan untuk membuat titik- titik kecil Jawa cecek. Orang membuat titik-titik dengan canting cecekan disebut “nyeceki”. Selain untuk membuat titik-titik kecil sebagai pengisi bidang, canting cecekan dipergunakan juga untuk membuat garis-garis kecil. – Canting loron. Loron berasal dari kata loro yang berarti dua. Canting ini bercucuk dua,berjajar atas dan bawah, dipergunakan untuk membuat garis rangkap. – Canting telon Telon dari kata telu yang berarti tiga. Canting ini bercucuk tiga dengan susunan bentuk segi tiga. Kalau canting telon dipergunakan untuk membatik, maka akan terlihat bekas segi tiga yang dibentuk oleh tiga buah titik, sebagai pengisi. – Canting prapatan Prapatan dari kata papat yang berarti empat. Maka canting ini bercucuk empat, dipergunakan untuk membuat empat buah titik yang membentuk bujursangkar sebagai pengisi bidang. – Canting liman Liman dari kata lima. Canting ini bercucuk lima untuk membuat bujursangkar kecil yang dibentuk oleh empat buah cicik dan sebuah titik ditengahnya. -. Canting byok Canting byok ialah canting yang bercucuk tujuh buah atau lebih dipergunakan untuk membentuk lingkaran kecil yang terdiri dari titik-titik, ; sebuah titik atau lebih, sesuai dengan banyaknya cucuk, atau besar kecilnya lingkaran. Canting byok biasanya bercucuk Canting renteng atau galaran Galaran berasal dari kata galar, suatu alat tempat tidur terbuat dari bambu yang dicacah membujur. Renteng adalah rangkaian sesuatu yang berjejer ; cara merangkai dengan sistem tusuk. Canting galaran atau renteng selalu bercucuk genap ; empat buah cucuk atau lebih biasanya paling banyak enam buah, tersusun dari bawah ke atas.
CANTINGMENURUT FUNGSINYA Canting Reng Reng adalah pola pertama yang dibuat dalam pengerjaan batik. reng rengan juga dapat diartikan sebagai kerangka utama. orang yang membuat reng disebut ngerengreng. biasanya canting reng digunakan untuk membuat pola awal. batikan awal hasil mencontoh pola desebut polan. canting reng bercucuk tunggal. Canting
MACAM-MACAM CANTING MENURUT FUNGSINYA Jika berbicara proses pembuatan batik tulis, maka kita tidak bisa lupakan alat yang bernama canting. Canting terbuat dari bahan tembaga yang ujungnya menyerupai paruh burung. Alat ini dibutuhkan pada saat pembuatan pola dan pewarnaan. Canting digunakan dengan cara ditiup sebelum digoreskan dengan mengikuti motif yang telah ada di kain. Saat ini kita mengenal tiga proses dalam pembuatan batik, yaitu dengan cara tulis batik tulis, cap, dan printing. Jaman dahulu proses pengerjaan batik hanya menggunakan metode tulis yang menjadi warisan turun temurun dari para leluhur bangsa ini. Batik tulis memakan waktu yang sangat lama mulai dari pemberian malam lilin, pewarnaan, sampai pelepasan lilin dari kain. Ternyata canting sendiri berdasarkan fungsinya terdiri dari dua macam, yakni canting reng-rengan dan canting isen. Canting reng-rengan digunakan pada saat pembuatan kerangka batik atau biasa disebut ngengreng. Reng-rengan atau ngengreng merupakan proses membatik pertama kali sesuai dengan pola sebelum dikerjakan lebih lanjut. Saat proses menutupi kain dengan lilin malam, canting dipakai untuk menutupi bagian yang tidak diberi warna pada bagian yang halus. Sedangkan untuk bagian besar biasanya menggunakan kuas. Canting reng-rengan bercucuk sedang dan tunggal. Untuk canting isen dipakai pada saat membatik isi bidang dan ornamen pelengkapnya. Kerangka yang sudah dibuat dan melaui proses pewarnaan dan pelepasan malam, selanjutnya dibatik dengan canting isen. Tahap ini disebut polan. Berbeda dengan canting reng-rengan, canting isen bercucuk kecil baik tunggal maupun rangkap. >>>*kami juga menerima pembuatan pakaian dengan desain dari kita atau model anda sendiri. untuk konsultasi model dan ukuran bisa langsung saja SMS Order -0818 04 06 5614 atau -Kunjungi juga fb kami new BELIAnda Butuh bantuan ? Mau tanya-tanya tentang MACAM-MACAM CANTING MENURUT FUNGSINYA ? Silahkan kontak kami.
Batikyang lengkap dengan isen-isenan disebut "reng-rengan" oleh karena itu namanya reng-rengan, maka pembatik memberi isen isen disebut "ngengreng". Hal ini merupakan penyelesaian yang pertama. 25 2.10.3 Nerusi (meneruskan pembatikan atau membatik yang mengikuti motif pertama) Nerusi merupakan penyelesaian yang kedua.
MELEKATKAN MALAM MENGGUNAKAN CANTING NGRENGRENG. Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu melekatkan malam menggunakan canting ngrengreng dengan benar. Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi melekatkan malam menggunakan canting ngrengreng ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut 1. Melaksanakan persiapan ngrengreng menggunakan canting termasuk Instruksi kerja diidentifikasi dengan teliti, Peralatan kerja disiapkan, Bahan disiapkan dan Lingkungan kerja ditata sesuai dengan kebutuhan 2. Melekatkan malam pada motif menggunakan canting termasuk Ukuran canting tulis dipilih sesuai kebutuhan, Malam dipanaskan sampai suhu yang sesuai untuk membatik, Malam cair dituliskan dengan canting pada tepi motif batiknglowong, Malam cair dituliskan untuk mengisi ornamen motif / latar ngiseni, Pelekatan malam pada bagian belakang kain nerusi dilakukan, dan Kesempurnaan hasil pekerjaan melekatkan malam dipastikan 3. Menyelesaikan pekerjaan ngrengreng menggunakan canting termasuk Tempat kerja dibersihkan dan Bahan dan peralatan dikembalikan dengan rapi pada tempat penyimpanan Jenis-jenis Peralatan Peralatan yang digunakan dalam melakukan persiapan ngrengreng menggunakan canting adalah sebagai berikut Cara menyiapkan peralatan kerja 1 Periksalah keadaan kompor batik, cek sumbu pada kompor batik dan cekapakah bocor atau Periksalah alat canting tulis sebelum digunakan, kontrol apakah sudahbersih dan pastikan tempat untuk membatik sudah rapi dan siap Periksalah perlengkapan batik tulis sesuai dengan prosedur Tes dan uji coba terlebih dahulu sebelum bekerja pada benda kerja Pada waktu bekerja pakailah peralatan keselamatan kerja Cara menyiapkan bahan Bahan yang perlu disiapkan a. Kain yang sudah dipola Kain yang digunakan untuk membatik ada macam-macam, misalnya kain prima, kain paris, kain santung, kain primissima dll. Tentunya kain yang digunakan untuk membatik yaitu kain yang sudah dipola/sudah ada motifnya b. Malam Ada 3 jenis macam malam malam klowong, malam tembok dan malam biron. Cara menyiapkan bahan 1 Periksalah kain yang akan dibatik apakah sudah terpola semua sesuai dengan pola. 2 Periksalah malam yang akan digunakan mulai dari malam klowong, malam tembok dan malam biron Cara memilih ukuran canting tulis sesuai kebutuhan Canting Batik dan Bagiannya Canting berasal dari bahasa Jawa yang berarti alat untuk melukis batik tulis. Canting batik terdiri dari tiga bagian yaitu cucuk, nyamplung dan pegangan. Cucuk atau carat fungsinya seperti mata pena sebagai ujung keluarnya cairan malam lilin. Supaya keluarnya lebih lancar, ujung cucuk ini ditiup dahulu untuk mendinginkan suhu malam. Nyamplung fungsinya sebagai tempat untuk memasukkan malam panas. Cucuk dan nyamplung terbuat dari tembaga, karena tembaga merupakan material yang baik sebagai penghantar panas. Bagian canting batik yang ketiga adalah pegangan canting batik yang terbuat dari bambu. Pada umumnya canting batik terbuat dari tembaga, dalam perkembangannya fungsi tembaga digantikan dengan teflon. Bahkan saat ini ada canting batik elektrik yang pemanasnya langsung ke nyamplung canting, jadi tidak perlu di panaskan di dalam wajan. Bentuk dan bagian-bagian canting batik 1. Gagang terong, yaitu tangkai canting batik yang terletak pada bagian belakang untuk ditancapkan pada tangkai yang sebenarnya dan umumnya terbuat dari bambu. 2. Nyamplungan, yaitu badan utama canting batik dan berbentuk oval agak pipih. Fungsinya untuk menciduk dari tempat cairan malam. Dinamakan nyamplungan karena bentuk dan besarnya menyerupai nyamplung yaitu nama buah-buahan. 3. Carat/cucuk, carat atau cucuk terletak pada bagian paling depan dan berbentuk seperti pipa melengkung. Fungsinya untuk jalan keluarnya cairan malam. Sebagai alat untuk melukis batik, canting batik dibedakan menjadi beberapa macam, canting batik menurut fungsinya, canting menurut besar kecilnya cucuk, dan canting batik menurut banyaknya cucuk atau carat. 1. Canting Batik Menurut Fungsinya a. Canting Batik Rengreng Klowong Canting batik ini mempunyai cucuk tunggal dan tidak terlalu besar, diameter 1- mm. Fungsinya untuk membuat pola pertama pada batik tulis atau terkenal dengan istilah merengreng nglowong. Pola pertama atau dasar tidak terlalu rumit karena belum ada isian maupun tembokan atau pulasan pada kain. b. Canting Batik Isen Canting batik isen mempunyai cucuk tunggal dan banyak sesuai dengan motif yang diinginkan, diameter canting ini lebih kecil mm. 2. Canting Batik Menurut Ukurannya a. Canting Batik Cucuk Kecil Adalah canting batik bercucuk kecil digunakan untuk membuat isen pada pola batik yang telah direngreng. b. Canting Batik Cucuk Sedang Klowong Canting batik ini digunakan untuk membuat pola pertama sebagai pola dasar dalam pembuatan batik tulis. c. Canting Batik Cucuk Besar Digunakan untuk membuat pola-pola yang berukuran besar. Pola tersebut dipilih untuk membuat perbedaan antara pola utama dan pola tambahan. Tapi tidak semuanya pola diperlakukan seperti itu karena akan memakan waktu yang lebih lama untuk memilih pola yang akan diperbesar. Di daerah Trusmi, Cirebon canting batik ini digunakan untuk membuat tembokan atau pulasan pada kain, biasanya ujung cucuk ditambah dengan balutan kain sehingga diameter yang didapat lebih besar. 3. Canting Batik Menurut Banyaknya Cucuk atau Carat a. Canting cecekan Canting cecekan bercucuk satu tunggal, kecil, dipergunakan untuk membuat titik- titik kecil Jawa cecek. Orang membuat titik-titik dengan canting cecekan disebut “nyeceki”. Selain untuk membuat titik-titik kecil sebagai pengisi bidang, canting cecekan dipergunakan juga untuk membuat garis-garis kecil. b. Canting loron Loron berasal dari kata loro yang berarti dua. Canting ini bercucuk dua,berjajar atas dan bawah, dipergunakan untuk membuat garis rangkap. c. Canting telon Telon dari kata telu yang berarti tiga. Canting ini bercucuk tiga dengan susunan bentuk segi tiga. Kalau canting telon dipergunakan untuk membatik, maka akan terlihat bekas segi tiga yang dibentuk oleh tiga buah titik, sebagai pengisi. d. Canting prapatan Prapatan dari kata papat yang berarti empat. Maka canting ini bercucuk empat, dipergunakan untuk membuat empat buah titik yang membentuk bujursangkar sebagai pengisi bidang. e. Canting liman Liman dari kata lima. Canting ini bercucuk lima untuk membuat bujursangkar kecil yang dibentuk oleh empat buah cicik dan sebuah titik ditengahnya. f. Canting byok Canting byok ialah canting yang bercucuk tujuh buah atau lebih dipergunakan untuk membentuk lingkaran kecil yang terdiri dari titik-titik, ; sebuah titik atau lebih, sesuai dengan banyaknya cucuk, atau besar kecilnya lingkaran. Canting byok biasanya bercucuk ganjil. g. Canting renteng atau galaran Galaran berasal dari kata galar, suatu alat tempat tidur terbuat dari bambu yang dicacah membujur. Renteng adalah rangkaian sesuatu yang berjejer ; cara merangkai dengan sistem tusuk. Canting galaran atau renteng selalu bercucuk genap ; empat buah cucuk atau lebih biasanya paling banyak enam buah, tersusun dari bawah ke atas. 2. Cara memanaskan malam sampai suhu yang sesuai untuk membatik Malam dipanaskan sampai cair/meleleh dengan api kompor yang tidak terlalu besar/sedang. Apabila api kompor terlalu besar, maka malam akan terlalu cair dan apabila ditorehkan di kain akan meleber. Cairan malam / lilin harus tetap terjaga pada kondisi suhu 70 derajat celcius. Cara menuliskan malam cair dengan canting pada motif batik nglowong Nglowong yakni proses pelekatan malam yang pertama pada kain dengan mengikuti pola yang sudah ada. Pelekatan malam menggunakan canting klowong. Sifat lilin yang digunakan dalam proses ini harus cukup kuat dan renyah. Jenis malam ini digunakan agar supaya lilin mudah dilepaskan dengan cara dikerok karena bekas gambar dari lilin ini nantinya akan diberi warna. Nglowong ada dua tingkatan yaitu ngéngréng menorehkan padapola dan nerusi menorehkan malam pada bagian belakang kain yang belum tembus. Cara menuliskan malam cair untuk mengisi ornament motif/latarngiseni Ngisen-iseni dari kata isi. Maka ngisen-iseni berarti memberi isi atau mengisi. Ngisen-iseni dengan mempergunakan canting cucuk kecil disebut juga Canting sepotong mori belum tentu mempergunakan seluruh macam canting isen, tetapi tergantung pada motif yang akan dibuat. Umpama memerlukan bermacam-macam canting isen karena beraneka motif; tetapi membatik harus satu persatu, dan setiap bagian harus selesai sebelum bagian yang lain dikerjakan dengan canting lain misalnya kalau nyeceki membuat motif yan terdiri dari titik-titik , bagian cecekan harus selesai seluruhnya. Kegiatan mengerjakan bagian-bagian mempunyai nama masing-masing ; nama tersebut menurut nama canting yang dipergunakan. Proses pemberian nama ialah denganmengubah nama benda nama canting menjadi kata kerja, sedang hasil kerjanya diambil dari nama canting yang di pergunakan. Nama canting yang digunakan a. Nyeceki yaitu mempergunakan canting cecekan, hasilnya nama cecekan. b. Neloni ialah mempergunakan canting Telon, hasilnya disebut Telon. c. Mrapati ialah mempergunakan Canting Prapatan, hasilnya bernama Prapatan dan seterusnya. d. Nggalari yaitu mempergunakan canting galaran atau renteng, dan tidak pernah disebut ngrentengi; sedang hasilnya selalu disebut galaran, tidak pernah disebut rentengan. Cara mengunakan canting bertahap itu banyak keuntungannya. Keuntungannya a. canting dapat dipergunakan bergantian dalam satu rombongan pengobeng pembatik yang berbeda-beda tugasnya berbeda tahap batikan yang dikerjakan; b. mengurangi jumlah canting yang semacam meskipun anggota pengobeng cukup banyak. Kalau dua orang bersamaan akan mengunakan canting semacam, sedangkan canting hanya sebuah, maka salah satu dapat menundanya dan mengerjakan bagian lain dengan canting lain. Demikian seterusnya. Batikan yang lengkap dengan isen-isen disebut reng-rengan. Oleh karena namanya reng-rengan, maka pengobeng yang membatik sejak permulaan sampai penyelesaian akhir memberi isen-isen disebut ngengreng. Jadi ngengrengan merupakan kesatuan motif dari keseluruhan yang dikehendaki. Hal itu merupakan penyelesaian yang pertama Modul MELEKATKAN MALAM MENGGUNAKAN CANTING NGRENGRENG selengkapnya bisa didownload disini Buku Informasi Melekatkan Malam Menggunakan Canting Ngrengreng Buku Penilaian Melekatkan Malam Menggunakan Canting Ngrengreng Buku Kerja Melekatkan Malam Menggunakan Canting Ngrengreng Buku Modul Melekatkan Malam Menggunakan Canting Ngrengreng
logam Jalur lungsi : jalur yang membujur (vertikal) pada Bivalve : teknik cetak dengan tuang berulang. tenunan atau anyaman. Canting isen : alat untuk mengisi bidang batik. Jalur pakan : jalur yang melintang (horizontal) pada Canting reng-rengan : alat untuk batikan pertama tenunan atau anyaman. kali sesuai dengan polanya.
Tentang - Canting berasal dari bahasa Jawa yang berarti alat untuk melukis batik tulis. Canting batik terdiri dari tiga bagian yaitu cucuk, nyamplung dan pegangan. Cucuk atau carat fungsinya seperti mata pena sebagai ujung keluarnya cairan malam lilin. Nyamplung fungsinya sebagai tempat untuk memasukkan malam panas. Cucuk dan nyamplung terbuat dari tembaga, karena tembaga merupakan material yang baik sebagai penghantar panas. Melukis kain dengan Canting. Baca Museum Batik Pekalongan Bagian canting batik yang ketiga adalah pegangan canting batik yang terbuat dari bambu atau kayu. Canting adalah alat pokok dalam membatik yang menentukan apakah hasil pekerjaan itu disebut batik atau bukan batik. Canting dipergunakan untuk menulis melukiskan cairan malam, membuat motif motif batik yang diinginkan. Membatik dapat dikatakan suatu penerapan teknologi karena proses melekatkan lilin pada kain harus menggunakan canting, selain itu batik juga disebut seni karena gambaran motifnya merupakan ekspresi perasaan, keinginan atau suasana hati seorang pembatik. Canting Baca Batik Jlamprang Pekalongan Pemilihan canting dalam pembatikan sangat menentukan baik dan tidaknya motif batik yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan setiap titik dan garis dalam motif batik memiliki ukuran canting yang telah ditentukan. Sehingga dalam sebuah motif batik bukan hanya menampilkan susunan warna-warna yang indah, namun juga menampilkan karakter garis yang diwujudkan melalui bentuk motif-motifnya. 1Filosofi Canting bukan hanya sekedar alat untuk membatik saja. Bagi masyarakat Jawa, canting juga memiliki nilai filosofis yang cukup luhur. Gagang adalah pondasi atas keyakinan pada Tuhan, sedangkan nyamlung menandakan kebesaran hati. Sementara, cucuk melambangkan kehati-hatian dan "banyak kerja ketimbang bicara". Selain canting, batik juga sarat akan muatan kejiwaan yang menjadi latar seni dan keindahan. Kata batik berasal dari amba luas dan titik titik. Bisa dibilang, batik adalah kumpulan titik yang membentuk suatu makna pada selembar kain yang luas. Dalam sejarahnya, para pembatik yang kebanyakan adalah perempuan menuangkan lilin dengan penuh suka cita, sekaligus jengah di tengah kehidupan. Canting untuk membatik. Baca International Batik Center IBC Pekalongan Saat amarah memuncak, membatik menjadi media untuk meredakannya, karena membatik menuntut keluwesan, keprigelan, dan kesabaran. Konon, saat Pakubuwono III nggak lagi memberikan cinta dan kehangatan pada permaisurinya, Ratu Beruk menuangkan keresahannya dalam selembar kain. Inilah ihwal mula motif batik Truntum yang berarti timbul atau berkumpul, menandakan mekarnya kembali cinta raja pada sang istri. 2Jenis-Jenis 1. Canting Reng-Rengan Digunakan sebagai proses awal membatik, yaitu proses membuat pola. Sebelumnya pola sudah dibuat terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan dengan menggunakan canting reng-rengan. Canting ini memiliki cucuk tunggal dengan diameter 1mm-2,5mm 2. Canting Isen Canting isen memiliki arti isi’. Canting isen berfungsi untuk memberikan motif tambahan pada kain batik. Ada pula motif batik yang dimaksud seperti garis maupun titik. Canting isen memiliki cucuk tunggal dengan diameter 0,5mm-1,5mm dan digunakan untuk detail yang lebih kecil. 3. Canting Klowong Digunakan untuk membuat pola utama dari batik yang mana membutuhkan detail yang lebih besar dan motif yang mendominasi dari batik secara keseluruhan. 4. Canting tembok Biasa juga disebut sebagai Canting blok. Canting tembok memiliki bagian cucuk yang lebih lebar. Cucuk yang lebar berfungsi agar mempermudah proses membatik untuk mengeblok motif secara keseluruhan. Biasanya digunakan untuk menutup motif batik yang memiliki ukuran yang lebih besar. 3 N
yO59FM. rpoa3mrxxj.pages.dev/171rpoa3mrxxj.pages.dev/452rpoa3mrxxj.pages.dev/800rpoa3mrxxj.pages.dev/827rpoa3mrxxj.pages.dev/249rpoa3mrxxj.pages.dev/559rpoa3mrxxj.pages.dev/661rpoa3mrxxj.pages.dev/528rpoa3mrxxj.pages.dev/286rpoa3mrxxj.pages.dev/400rpoa3mrxxj.pages.dev/456rpoa3mrxxj.pages.dev/957rpoa3mrxxj.pages.dev/677rpoa3mrxxj.pages.dev/84rpoa3mrxxj.pages.dev/370
canting reng rengan dan canting isen termasuk canting menurut